9.6.10

Game Flash Bercita Rasa Lokal

Tersebutlah David Setiabudi, seorang diploma kedokteran mata yang memiliki minat besar terhadap dunia komik dan game. Hal ini membuatnya memutuskan untuk melanjutkan studi desain di Universitas Tarumanegara (Untar). Sambil belajar grafis dan membuat komik, ia memelajari logika dan bahasa pemprograman. 

Usaha tekun pria ini tidak sia-sia.
Pada tahun 2004, ia resmi memeroleh predikat sebagai "Pembuat Game Pertama Indonesia" dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) berkat serial game Divine Kids buatannya. Penganugerahan gelar ini sempat menuai kontroversi di antara komunitas game lokal. Beberapa pihak merasa, game buatan Indonesia sebetulnya sudah lahir sejak era 1990-an.
 
David Setiabudi (kiri) mendapat anugerah dari MURI

Di luar pro dan kontra tersebut, usaha David untuk mewujudkan impian membangkitkan dunia game tanah air tetap patut diberi kredit. Melalui wadah Divine Kids Associates (DKA) prakarsanya, tercatat sudah lebih dari 60 game berhasil ia kembangkan dengan berbagai tema. Misalnya: teka-teki, edukasi, RPG, strategi, aksi, dan bahkan bernuansa horor.
Beberapa waktu yang lalu, redaksi InfoKomputer berkesempatan menjajal beberapa game koleksi Divine Kids Associates. Dari CD berisi sekitar 30 game yang kami terima, kali ini kami bakal mengulas tiga game yang menurut kami paling unik dan menarik. Jika Anda penasaran ingin mencobanya juga, silakan unduh langsung secara cuma-cuma di situs mereka. Sebagai catatan, seluruh game buatan DKA berbasis Flash. Maka pastikan aplikasi Macromedia Flash sudah Anda miliki di PC. (Erry FP)

13 Kerajaan (file instalasi: 26MB)
13 Kerajaan termasuk genre multiplayer RPG, layaknya Ragnarok dan Warcraft. Bedanya, kedua judul tersebut harus dimainkan secara online, sementara game ini bisa dijalankan offline. Cukup dipasang di satu PC, game ini bisa dimainkan hingga 13 orang bersama-sama. Satu pemain akan memerankan seorang gubernur wilayah. Dalam setiap giliran, ia boleh melakukan satu langkah politik, perang, atau jual beli. Nantinya, kekuatan yang diperoleh bisa digunakan untuk menyerang daerah kekuasaan lain. Gubernur yang paling banyak memerluas wilayah, dialah yang menang.
Eksekusi ide 13 Kerajaan terbilang paten. Bagi pengguna yang akrab dengan multiplayer game, rasanya tidak akan sulit menguasainya. Opsi strategi yang dapat dilakukan gubernur cukup bervariasi. Animasinya pun menarik. Namun menurut kami, alangkah baiknya jika pemain diberi pilihan saat perang: menyerang atau bertahan. Serangan pun bisa dibuatkan beberapa jenis.

Cherry Days (file instalasi: 41,6MB)
Pada Cherry Days, tim Divine Kids sepertinya terinspirasi game asal Jepang. Lihat saja tema yang diusung yakni simulasi kencan. Tema yang hanya lazim dibuat di negeri Sakura tersebut. Di sini, pemain bakal menjadi karakter seorang bujangan, Ugi. Tujuan game ini ialah supaya Ugi mendapatkan kekasih. Namun jalan cerita pada game ini sengaja dibuat bercabang. Setiap beberapa frame, Ugi harus memilih satu di antara beberapa opsi berganda. Setiap pilihan akan punya konsekuensi tertentu yang dapat mengubah alur cerita.
Saat mencoba Cherry Days, keseruan tersendiri memang kami rasakan. Setiap memilih langkah, kami penasaran terhadap cerita berikutnya. Apalagi game ini diperkuat foto-foto setting lokasi yang disusun sedemikian rupa sehingga mendukung plot. Ucapan dan ekspresi karakter-karakter yang ada pun cukup menghibur – walau kadang terasa berlebihan. Ada pula satu hal yang terasa agak mengganggu keasyikan bermain. Penyebutan beberapa judul game Divine Kids lain pada beberapa bagian cerita terkesan dipaksakan.

Campus Fighter (file instalasi: 47MB)
Ingin menjajal game berantem rasa lokal? Campus Fighter mencoba memfasilitasi hal tersebut. Delapan karakter di sini diplot sebagai orang-orang yang umum kita temui di Indonesia. Yang menarik, tim Divine Kids mewanti-wanti sejak bagian opening, mereka tidak merekomendasikan tawuran & perkelahian. "Kalau mau berkelahi atau lagi emosi, salurkan di game ini saja," tulis mereka.
Pada awal permainan, petarung (fighter) bakal mendapatkan detail kekuatan secara acak. Itu terdiri dari stamina, kemampuan menyerang, dan bertahan. Kemudian kita dapat memilih satu di antara delapan lawan. Masing-masing punya ciri khas berbeda. Ada jago tinju, karate, preman bermotor, programmer, dan sebagainya. Kita harus mengalahkan setiap lawan untuk bertemu bos. Cara bertarungnya? Tinggal gerakkan tetikus dan gunakan kedua tombol klik, baik untuk menyerang maupun bertahan.
Poin lebih dari Campus Fighter lagi-lagi ialah setting lokasi dan karakter yang cukup variatif. Selain lewat foto, di sini gambaran tersebut diperkaya rekaman video. Sayang, baru ada delapan lawan. Kita pun tidak bisa memilih karakter petarung. Padahal feature personalisasi akan membuat game ini lebih memikat lagi.
****
Kesimpulan
Dari tiga game yang kami jajal, tim Divine Kids kami rasa sudah berhasil menanamkan cita rasa lokal pada setiap game. Keberagaman tema, mulai dari yang edukatif sampai sekadar untuk have fun, perlu diacungi jempol. Pembenahan tinggal dilakukan pada segi animasi dan kekayaan feature.

DIVINE KIDS GAMES
Harga
Gratis
Situs
Besar File Instalasi
0,4 - 103MB

Plus     : Buatan lokal, tema variatif
Minus : Hanya berbasis Flash, animasi pada beberapa game masih sederhana, masih ada beberapa bug

Sumber : INFO KOMPUTER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih