17.12.10

Microsoft Fokus ke Komputasi Awan

Tidak ingin kecolongan dengan para pesaingnya, salah satunya Google Inc., Microsoft Corp. kini mulai memfokuskan pada pengembangan cloud computing atau komputasi awan yang segera menjadi tren dunia.

Dalam wawancara dengan Kompas , Corporate Vice President Microsoft Corp. Orlando Ayala mengungkapkan, Microsoft sangat serius memfokuskan pada riset pengembangan komputasi awan.

"Sebanyak 70 persen dari sumber daya (Microsoft) kami kerahkan ke sini (komputasi awan). Dari total 9,5 miliar dollar anggaran untuk riset dan pengembangan tahun ini, 7,5 miliar dianggarkan ke sini (komputasi awan)," ujarnya di sela-sela konferensi Accelerating Asia Pasific 2010 yang diselenggarakan Microsoft Corp., 14-15 Desember di Singapura.

Kegiatan ini menghadirkan perwakilan berbagai praktisi di bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan jurnalis dari berbagai negara di Asia Pasifik antara lain dari China, Taiwan, Australia, Malaysia, Selandia Baru, Vietnam, dan Indonesia.

Saat ini Microsoft tengah memproduksi sejumlah piranti lunak yang bekerja pada sistem komputasi awan, antara lain Windows Azure dan Microsoft Office 365. Tingginya investasi di komputasi awan ini sebanding dengan peluang keuntungan yang akan didapat.

Diperkirakan, tahun 2010 saja, peluang pendapatan dari bisnis cloud computing mencapai 68,3 miliar dollar AS. Cloud computing merupakan sistem komputasi kolaboratif berbasis jaringan internet. Sistem terbaru ini memungkinkan para pengguna komputer berbagi berbagai sumber daya, baik itu piranti keras, perangkat lunak, dan memiliki satu pusat data yang terkoneksi lewat internet.

Sehingga, ke depan, pengguna komputer tidak lagi perlu memiliki alat perangkat keras ataupun software semata untuk mengoperasikan sebuah program. Model komputasi ini dinilai mampu menghemat anggaran pengadaan alat-alat TIK hingga 80 persen.

Diakui Orlando Ayala, kemunculan komputasi awan mau tidak mau mengubah paradigma dan model bisnis yang selama ini dijalankan Microsoft. Tetapi, sekaligus menciptakan peluang. Fokus akan tetap ke sini (cloud computing), namun bisnis model lama tetap dijalankan.

Selain Microsoft, Google Inc adalah perusahaan raksasa dunia di bidang TIK yang sangat serius menyambut kemunculan era komputasi awan. Kedua perusahaan raksasa ini bersaing untuk merebut pasar. Google misalnya, telah melahirkan mesin Google App berbasis cloud system yang juga merupakan pionir dari model komputasi awan. Risetnya telah dimulai sejak 10 tahun lalu.

Komputasi Awan Mulai Dikembangkan di Asia

Sejumlah negara di Asia Pasifik mulai menaruh perhatian serius pada pengembangan komputasi awan atau cloud computing. Model komputasi berbasis internet ini memilik prinsip efesien, efektif, dan transparan sekaligus.

Pengembangan komputasi awan menjadi topik menonjol di dalam kegiatan konferensi Accelerating Asia Pasific 2010 yang diselenggarakan Microsof t Corporation, 14-15 Desember di Singapura. Kegiatan ini menghadirkan perwakilan berbagai praktisi di bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan jurnalis dari berbagai negara di Asia Pasifik.

Colin Timm, Managing Director Public Sector Microsoft Asia Pasific, Rabu (15/12/2010) mengatakan, sejauh ini belum ada satu pun negara di kawasan Asia Pasifik yang memimpin dalam pengembangan komputasi awan. Namun, segelintir negara mulai serius mengembangkan dan mengadaptasi model komputasi awan.

Singapura, Australia, dan Selandia Baru kini banyak melakukan pengembangan(komputasi awan) untuk mencapai tahapan yang lebih baik dalam hal efesiensi dan efektivitas kerja, ujarnya di Gedung Microsoft Wilayah Asia Pasific di pusat kota Singapura.

Di Singapura misalnya, sejumlah us aha kecil menengah dilaporkan telah menginisiasi pemanfaatan komputasi awan di dalam sistem manajemen mereka. Ini antara lain dilakukan para pelaku bisnis di bidang layanan keamanan dan restoran siap saji.

Sumber : Kompas Tekno


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih